Jumat, 20 Juni 2014

Sepeda gunung


 Assalamu'alaikum. Ayo kita GOWES. Istilah gowes memang identik dengan kata kayuh, yang artinya gowes tersebut melekat kepada kata sepeda kayuh atau sepeda pancal dalam bahasa jawa. Tidak dipungkiri lagi jika sepeda merupakan alat transportasi yang telah lama ada, bahkan sebelum sepeda motor.

Banyak macam sepeda gowes ini, ada untuk keluarga atau family, ada untuk outdoor atau petualangan dan biasa disebut juga sepeda gunung, ada juga yang untuk sport dan yang terbaru yang sedang nge tren saat ini adalah sepeda FIXIE, namun yang akan saya promosikan adalah mengenai sepeda gunung.

Sepeda gunung-digunakan untuk lintasan off-road dengan rangka yang kuat, memiliki suspensi, dan kombinasi kecepatan sampai 27.
Setidaknya ada lima jenis sepeda gunung/ MTB jika dikelompokkan berdasar fungsinya. Kelima jenis ini adalah:
1. Cross Country (XC)
MTB jenis ini dirancang untuk lintas alam ringan hingga sedang. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh dan menanjak di jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sangat disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain MTB.

2. All Mountain (AM)
Dirancang untuk lintas alam berat seperti naik turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak jauh. Keunggulan all mountain ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai. Namun kurang efisien dipakai pada medan tanjakan yang panjang dan curam. Hampir semua sepeda AM bertipe full-suspension.

3. Freeride (FR)
Jenis yang satu ini dirancang untuk mampu bertahan menghadapi drop off (lompatan) tinggi dan kondisi ekstrim sejenisnya. Bodinya kuat namun tidak secepat dan selincah all mountain karena bobotnya yang lebih berat. Kurang cocok untuk dipakai jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan.

4. Downhill (DH)
Inilah jenis MTB yang dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Mampu menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi dan selalu dilengkapi suspensi belakang untuk meredam benturan yang sering terjadi. Sepeda DH tidak mengutamakan kenyaman mengayuh karena hanya dipakai untuk turun gunung. Sepeda downhill juga lebih mengacu pada lomba, sehingga yang menjadi titik tekan dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan cepat. Untuk menuju ke lokasi, para downhiller tidak mengayuh sepeda mereka namun diangkut dengan mobil. Tidak efisien dipergunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.
5. Dirtjump (DJ)
Nama lainnya adalah trial atau urban MTB. Sepeda jenis ini awalnya didesain untuk anak muda perkotaan yang menggunakan sepeda gunung selain sebagai alat transportasi, ngebut di jalanan kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi lompatan tinggi dan ekstrim. Fungsinya mirip BMX namun dengan bentuk yang diperbesar.
Alat transportasi ini merupakan alat transportasi yang ramah lingkungan , tentunya alat transportasi ini dapat mengurangi polusi udara di era zaman sekarang .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar